Kamis, 23 November 2017

Cara mengetahui letak kabel yang putus dengan menggunakan Multimeter atau AVOmeter

1 Avometer adalah singkatan dari Ampere Volt dan Ohm Meter, dengan kata lain satu alat yang bernama AVO meter dapat mengukur arus listrik, tegangan, dan tahanan listrik, dan yang kita utamakan adalah pengukuran tahanan listrik. Maka arahkan selektror switch pada Avometer sobat pada bagian pengukuran OHM ()



2 Sediakan juga alat yang tidak kalah penting yaitu penitih, jarum, jarum pentul atau alat penusuk lain bersipat menghantarkan listrik (konduktor)

3 Sambungkan salah satu Jarum  AVO meter (Multitester) ke salah satu ujung kabel yang akan dicek, dan satu jarum lagi ikat dan sambungkan dengan Jarum (peniti) atau penusuk apapun yang sobat gunakan

perhatikan gambar dibawah ini
Memperbaiki kabel! Ketahuilah letak kabel yang putus dengan Tips sederhana ini

Cek bagian tengah terlebih dahulu sebagaimana ditunjukan oleh gambar, hal ini akan mempercepat pekerjaan sobat dalam menemukan posisi kabel yang putus tersebut

Kabel yang baik dan masih terhubung dapat ditujukan dengan jarum penunjuk harga pada layar AVO meter bergerak penuh. Jika jarum pada layar AVO meter tidak bergerak alias tidak ada sambungan. Jika dirasa seperti itu maka dilanjutkan dengan cek bagian dekat ujung jarum pertama
Memperbaiki kabel! Ketahuilah letak kabel yang putus dengan Tips sederhana ini

Namun, bila ketika dicek bagian tengah sudah memiliki sambungan yang ditandakan dengan bergerak (kalibrasi) jarum pada layar Avometer, maka sobat tidak perlu cek bagian dekat ujung karena sudah pasti ada hubungnnya

Jika dirasa demikian lanjutkan cek ujung jauh
Memperbaiki kabel! Ketahuilah letak kabel yang putus dengan Tips sederhana ini

Jika setelah dilakukan pengukuran hasilnya diketahui jarum penunjuk arah pada layar AVO meter tidak bergerak, maka dipastikan ada penghantar yang putus antara bagian tengah ke bagian penitih

Silahkan lakukan pengukuran dengan jarah lebih sempit anata bagian tengah dengan bagian yang baru diukur tadi, ini dilakukan agar sobat lebih cepat mengatahui letak / posisi kabel yang putus tersebut

Jika dirasa sudah yakin aerah itulah yang terputus dan harus diperbaiki, silahkan gunting dan perbaiki dengan menghubungkannya kembali
Memperbaiki kabel! Ketahuilah letak kabel yang putus dengan Tips sederhana ini

Itulah cara mengetahui letak kabel yang putus dengan menggunakan Avometer


Cara Mudah Mengukur Arus (ampere) dan Tegangan Listrik (volt) Menggunakan Multimeter



Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).

Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.

Arus Searah (DC)

Arus searah (bahasa Inggris direct current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.


Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere) 
  1. Posisikan Saklar Selektor ke DCA.
  2. Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
  4. Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV.
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter). **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV.
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter). **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+).
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Demikian postingan OM BT tentang Cara Mudah Mengukur Arus (ampere) dan Tegangan Listrik (volt) Menggunakan Multimeter.



Mengukur Tegangan Listrik Menggunakan Multimeter

Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes “HV 50”).
Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range) tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.

Mengukur Tegangan DC Menggunakan Multimeter

Dalam mengukur DCV, posisi kabel probe warna merah (+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel probe warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-).
Untuk lebih jelasny dapat dilihat skema dan penempatan selektor batas ukur multimeter untuk mengukur tegangan DC seperti pada gambar berikut.
Cara mengukur tegangan DC menggunakan multimeterCara mengukur tegangan DC menggunakan multimeterCara mengukur tegangan DC menggunakan multimeter
Untuk membaca tegangan DC hasil pengukuran maka perlu dilihat batas ukur yang digunakan, kemudian di baca penunjukan jarum multimeter sesuai batas ukur yang digunakan.

Mengukur Tegangan AC Menggunakan Multimeter

Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel probe boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya.
Cara pengukuran tegangan AC menggunakan multimeter dapat dilihat pada gambar berikut :
Cara mengukur tegangan AC menggunakan multimeterCara mengukur tegangan AC menggunakan multimeter
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV).
Perlu diperhatikan faktor keselamatan dalam mengukur tegangan AC menggunakan multimeter. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel probe. Apakah ada yang terkelupas? karena seringkali kabel probe luka terkena solder sehingga pada saat digunakan untuk mengukur tegangan AC kondisi kabel seperti itu dapat membahayakan keselamatan kita dalam mengukur tegangan AC menggunakan multimeter.

Cara Mengecek Power Supply Tanpa Menggunakan Motherboard

Banyak cara untuk mengecek kondisi power supply. Jika Anda pergi ke toko komputer disana dijual alat khusus untuk cek kondisi power supply (power supply tester). Namun disini saya tidak membahas hal itu, disini saya akan membagikan cara cek kondisi kerusakan power supply dengan cara manual.
Cara manual untuk mengecek kondisi kerusakan power supply adalah dengan cara jumper. Yang dimaksudkan cara jumper disini adalah dengan menghubungkan bagian plus (+) dan minus (-) power supply menggunakan kabel. Karena dengan cara ini kondisi kerusakan power supply akan kita ketahui dengan mudah. Selanjutnya jika ternyata power supply yang bermasalah, maka kita tinggal memperbaiki power tersebut atau menggantinya dengan yang baru.

Jika kita lihat kabel yang terdapat didalam power supply atau kabel yang terhubung ke motherboard maka akan ditemukan banyak kabel. Kabel dari power supply yang terhubung ke Motherboard dinamakan konektor catu daya. Konektor catu daya ini berfungsi untuk mensuplai tegangan listrik ke Motherboard, CD-ROM, dan Hardisk. Nah disini kita akan menghubungkan secara langsung konektor catu daya tersebut (jumper) untuk mengecek kondisi kerusakan power supply.
Konektor catu daya pada power supply memiki 24 pin yang kemudian dibagi menjadi 2 bagian. Namun sebetulnya konektor catu daya power supply yang terpenting adalah berjumlah 20 pin saja. Silakan saja Anda cek kalau konektor yang 4 pin dapat kita pisahkan sehingga jumlahnya menjadi 20 pin. Malahan untuk motherboard tipe dulu umumnya memiliki 20 pin saja.
Ok sekarang mari kita bahas ke inti permasalahan yaitu cara mengecek kondisi power supplyapakah rusak atau tidak.


Cara Cek Kondisi Power Supply Dengan Jumper

Anda perhatikan gambar ilustrasi konektor catu daya 20 pin power supply dibawah ini berikut warna-warnanya :
  1. Anda siapkan alat untuk menghubungkan konektor (jumper) yang dapat menghantarkan listrik seperti kabel, tembaga, atau media lainnya;
  2. Buka atau keluarkan power supply dari casing komputer dan jangan sampai lupa cabut semua kabel yang terhubung dari power supply (Motherboard, CD-ROM, dan Hardisk);
  3. Anda lihat gambar konektor 20 pin power supply diatas dan warna-warnanya. Untuk plus (+) adalah warna hijau, maka silakan Anda masukkan salah satu ujung kabel ke konektor warna hijau;
  4. Untuk minusnya (-) adalah warna hitam. Anda pilih saja konektor warna hitam. Ada 7 konektor warna hitam, Anda pilih satunya untuk menghubungkan salah satu kabel jumper tadi;
  5. Jika kedua kabel jumper sudah dimasukkan atau sudah terhubung antara konektor warna hijau dan hitam, silakan Anda sambungkan power supply listrik dan lihat reaksinya.
Untuk memastikan apakah power supply rusak atau tidaknya setelah Anda mempraktikkan cara diatas adalah apakah kipas (fun) yang terdapat pada power supply berputar atau tidak? Jika kipasnya berputar maka dipastikan kalau power supply masih dalam kondisi baik. Namun jika sebaliknya maka power supply sudah tidak layak pakai lagi. Coba Anda perbaiki power supply atau jika kondisinya sudah parah maka sebaiknya ganti saja dengan power supply yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar